Langsung ke konten utama

Ngomongin Tentang Passion

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Well, hello people! Meet me again with me. Agung
So l was on this blog since 2014, had a long time ago ya. Haha. But, gue disini bukan nulis soal kenapa gue mutusin untuk ngisi blog ini, karena ya seperti kalian tahu gue ini anaknya rebahan mulu, gabut terus, ya gitu deh. Pokoknya apapun yang ditulis disini demoga kalian pada suka dan share jangan lupa! Apalah tulisan ini kalo gak di share? Siapa yang mau baca? Tuyul dan Ba'yul? *gadeng canda* 

Enjoy reading!!!!!!

*****************---------------------------*******************

Mendekati minggu-minggu akhir bulan puasa ini gue ngerasa ada perasaan campur sari sih. Sedih, karena gak tau tahun depan masih dikasih umur buat nyambut puasa lagi atau engga waalahualam. Seneng juga sih, akhirnya bisa sedikit lagi mencapai hari kemenangan nanti ya, walaupun kondisinya bakal berbeda dari tahun tahun sebelumnya, tapi kita harus bersyukur kan? Ko malah nanya ya gue, Yaiyalah gue kan suka nanya sendiri jawab sendiri! Kaya orang gila tanpa pikiran lu tau!!! *gadeng canda* Ada perasaan takut juga, ya gak bisa dipungkiri lagi, lagi pandemic ini bikin apa-apa jadi serba takut. Gaboleh salaman lah nantinya, gak boleh ke rumah tetangga nantinya, gak bisa deh liat kaleng khong guan tapi isinya kerupuk emping (ngerasain gak? Kalo gue iya) Haha... intinya mesti kudu bersyukur.


Anyway, bukan itu yang gue mau omongin tentang perasaan gue akhir-akhir ini. Udah kaya konsultasi sama simsimi ( ini aplikasi chating bot dulu ya) gak ada abisnya ntar malah ganyambung πŸ˜‚ .

Belakangan ini, gue lebih sering baca baca blog orang, baca buku juga. Ya walaupun bukunya masih sama yang itu-itu aja, tapi setidaknya kan baca gituh, ya ada kegiatan jadinya, ckck.. Ada satu tulisan yang bikin gue trigger pengen nulis dari tulisannya Gita Savitri Devi yang tema nya tentang orang tua sih. Alhasil, kayaknya gue mau nulis gimana perspektif gue tentang doi (read: orang tua).


Mungkin ada beberapa dari kalian menganggap peran orang tua itu penting. Segala sesuatu itu harus apa yang terucap dari mulut mereka, and i deal with it. Tapi pernah gak kalian berfikir, kalo misalnya itu tuh ngebikin kalian lebih kayak kerasa

"Oh, jadi rencana yang gue plan itu gak guna ya? Harus nurut deh sama apa maunya orang tua."

"Tapi, kan gue punya jalan sendiri atas ini semua, kok jadi mamah yang ngatur?."

"Kan gue yang ngejalanin, kalo semisal nanti di akhir setres, apa papah mau tanggung jawab?"

"Ternyata jadi apa yang gue mau itu gak cukup ya, tetep aja harus punya ambisi apa kata orang tua gue mau. It sucks actually."

Ungkapan diatas memang gak semua anak memperlakukan statement seperti itu ke orang tua mereka. Mungkin 4-10 yang menganggap semua ini itu its all about your Mom and Dad, no matter what happened to you, its on your parents hand. 

Ada kala nya kita itu berada dimana yang jadi keinginan itu gak boleh ada yang ngatur, egois memang. Tapi, ada saat nya pula kita mendengarkan apa yang Orang Tua kita inginkan. Tinggal kita memosisikan diri aja, dimana kita harus mengiyakan pendapat mereka, atau kita tetep teguh prinsip sama apa yanh kita mau kejar, tanpa ada campur tangan Orang Tua.

"Sesuatu yang dipaksa dan diatur itu emang gak enak!".

Mungkin kalimat itu yang relateable sebagai anak yang gak terlalu mikirin soal diri sendiri, dan orang lain tapi gue percaya. Apapun yang terjadi sekarang, besok dan lusa itu semua karena adaa segelintir do'a yang terucap dari hati mereka sebagai orang tua menginginkan apa yang jadi jalan terbaik untuk anak-anak nya nanti. Gue typical anak yang semuanya itu masih butuh saran dari orang tua, masih butuh sandaran sebagai titik tumpu yang akan ngebikin gue tambah lebih semangat lagi jalani hidup.

Soal apapun yang sedari tadi gue tulis itu semua gak lain dan gak bukan gue cuma nunjukin, gimana sih jadi anak yang berbakti? Apa harus semua saran dari Orang Tua kita terima dan lakuin?
Atau harus ngebangkang, milih jalan sendiri tapi kita tanggung jawab sama apa yang kita udah lakuin nantinya? Itu semua tergantung kalian masing-masing gimana cara pandang dan jadi tolak ukur sebuah ya, kalo gue bilang sih "Maju diatur atau Mundur dibebaskan?." Entahlah, gue juga masih bingung, apakah selama ini gue menjadi anak yang udah baik sama Orang Tua atau malah sebaliknya?

Let the universe plays, how can i'll bring this maturnity by me or by my parents ways..

So, Intinya kalo lo masih punya kuasa akan diri  lo sendiri dan sanggup menerima kegagalan apa yang udah dijalanin, lets pick your choices by your own way, or kalo kalian masih bingung dan belum tau apa yang mesti dilakuin kedepannya, minta ke Tuhan lewat Orang Tua kalian apa yang harus dilakukan supaya jadi orang yang lebih berguna untuk hidup. That's it.


*********************************----*****************

At the end of this writting, gue mau tau gimana pendapat kalian ttg peran orang tua kalian masing2 soal passion kalian seberapa penting sih? On the comment section ya! much love!πŸ–€



My other social media
ig @aagungnr
twitter aagungnr
Fb Agung Noer Ramadhan

😊😊😊😊

Komentar

  1. Yah, orang tua pengennya kan kita lebih baik dari mereka. Tapi kadang apa yg mereka anggap "lebih baik" itu beda sama apa yg dipikiran kita. Tapi kenyataan lebih parah lagi. Apa yg dibayangkan gak satupun yg kesampaian jajajaja. Reality is sucks AF. But still I live there.

    BalasHapus
  2. Kadang apa yang kita harapkan ga sama dengan yang orang tua inginkan, tapi harus yakin, bukan seberapa keselnya ga sejalan sama keinginan ortu tapi bicara tentang berkah hidupnya,, kalo ikhlas ngikutin apa kata ortu disitu kalian bakal rasain nikmat nya berkah nurut sama ortu.. jadi yg sabar sabar aja yaaaπŸ˜πŸ˜…

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sajak Asal-Asalan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. Well hello people! Ketemu lagi sama gue Agung. Enjoy aja ya sama tulisan gue kali ini, semoga kalian suka dan dapat dimengerti, ya paling engga dibaca aja gue udah bersyukur banget:') Happy reading!!!!!!^^ *****************------------------*************** Hidup ini sudah terlalu drama mari kita cuek aja guys, kaya puisi ini : Hidupku, tak seindah hidupmu Bukan berarti ini aku kecewa Melainkan menerima dengan lapang dada Senja begitu indah dikala hadir ditengah kita Namun, kabut pun terasa hangat di lerung nestapa Apa salahnya kita mengadu? Apa salahnya kita inginkan lebih? Hidup bukan soal aku dan kamu Tapi, kita semua. Sudah lama aku impikan  Kehidupan yang aku inginkan Tapi.... Sudahlah, aku tak ingin banyak berharap Lewati semua proses, bekerja dengan keras Akankah hasilnya mulus? Kurasa tidak Akankah hasilnya buruk? Kuusahakan jangan. Hiduplah dengan santai  Ketika orang lain banyak berharap Disitulah kamu banyak usaha Ketika orang

Chill, gue banyak omong nih!!

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. Well hello people! Ketemu lagi sama gue Agung, si anak gabut yang nulis di blog ini. Kembalinya nulis lagi, gue selalu dapet ide yang kalian gatau bakal gimana nantinya judul dan isinya, semoga memberikan dampak yang baik terutama untuk diri gue pribadi, semoga juga nyampe ke kalian ya!! Enjoy readingπŸ–€ **************----------------***************** Gue nulis ini lagi liatin tv acara Tokopedia yang di tayangin di hampir seluruh siaran tv nasional, gila si yang bikin tu acara gue amaze banget, kenapa? Duitnya banyak banget kali ya? Atau mereka emang lagi gabut gatau mau ngapain? Kalo sampe iya lebih gila sih, gue aja gabut makanin pasir eh CEO nya bikin acara tv segila itu. Hm kayaknya harus ngilmu (read: belajar) deh supaya bisa kaya gitu. Wkwk. Anyway, udah mulai tahap transisi sih dari PSBB Covid'19 kemaren, banyak yang berubah, banyak juga yang makin aneh masyarakat nya sih, ya begitulah Bhinneka Tunggal Ika warga +62 suka out of th

Dasar Bucin Lo!!!!

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Well hello people! Balik lagi nih sama gue Agung, gila ya udah lama banget gue ninggalin kalian yang setia bacain blog receh ini:( *padahal gak ada yg setia* *nangis dipojokan*  Gausah banyak ngomong ah, eh nulis deh. Stop senyum senyum, cause its about to go down *copyright nessie judge* *please jangan pake nada dia* Enjoy ya!  ----------------------*************----------------------- Source: Google Di tulisan gue sebelumnya gue pernah cerita soal cinta pertama saat di duduk di SD dulu. Gila ya, orang-orang kayaknya gak se fakboi gue deh udah ngerasain benih-benih cinta waktu masih bocah SD, eh tapi bentar, Fakboy tuh apa ya? Gue sih mikirnya sama kaya playboy gitu, tapi masa iya gue playboy? Pacaran aja gapernah serius serius amat, jangankan banyak ngegebet cewe, deketin aja gue culun kebanyakan awkardnya, pacaran paling lama lu tau berapa tahun? Gak nyampe dah setahun, berujungnya pasti putus entah gue yang minta putus atau diputusin, tapi